Hi, Sobat Dunia Kampus! Selamat datang di ruangnya edukasi, Bagaimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia selalu, ya! 🌻✨
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi di era 4.0 semakin meningkat. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi ini dimanfaatkan dengan baik bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan penjualan mereka. Di era pandemi seperti ini tentunya digital marketing diperlukan bagi dunia kewirausahaan. Karena saat ini masyarakat sudah tidak lagi mengakses produk secara konvensional sebagai upaya untuk mengurangi aktivitas diluar rumah. Sehingga masyarakat mengakses produk melalui media sosial yang mereka miliki. Digital marketing adalah suatu cara dalam memasarkan atau mempromosikan sebuah brand menggunakan media digital atau internet. Adapun pendapat dari (Kleindl dan Burrow; 2005) mengatakan bahwa digital marketing adalah suatu proes perencanaan dan pelaksanaan dari konsep, ide, harga, promosi dan distribusi. Secara sederhana dapat di artikan sebagai pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang saling menguntungkan antara konsumen dan produsen.
Berdasarkan laporan terbaru pada dari agensi marketing We are Social dan platform manajemen media sosial Hootsuite mengungkapkan bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia aktif dalam menggunakan media sosial. Dalam laporan yang berjudul Digital 2021: The Latest Insights Into The State of Digital, disebutkan bahwa dari total 274,9 juta penduduk Indonesia, 170 juta atau sekitar 61,8% diantaranya telah menggunakan media sosial. Angka pengguna aktif media sosial di Indonesia tumbuh sebesar 10 juta atau sekitar 6,3% dibandingkan pada bulan Januari 2020. Pengguna aktif media sosial ini pada umumnya di dominasi oleh generasi milenial serta generasi z. Dan hampir 99,1% pengguna media sosial mengakses melalui perangkat mobile seperti smartphone. Selain itu, di dalam laporan tersebut disebutkan bahwa rata-rata orang Indonesia dapat menghabiskan tiga jam 14 menit sehari untuk mengakses media sosialnya. Adapun aplikasi media sosial yang paling terpopuler di Indonesia ditempati oleh Youtube, disusul oleh WhatsApp, Instagram, Facebook, lalu Twitter. Dengan ini maka prospek para pelaku bisnis dalam menggunakan digital marketing adalah cara yang tepat.
Isi
Digital marketing sangat
bermanfaat bagi pelaku bisnis yang ingin mengembangkan bisnis nya dan meningkatkan
volume penjualannya. Di era pandemi seperti ini, ada beberapa usaha yang
mengalami penurunan dalam penjualan, bahkan sampai ada beberapa usaha yang
bangkrut. Salah satu penyebabnya, yaitu sistem pemasaran yang dilakukan secara
konvensional itu tidak efektif jika dilakukan pada kondisi pandemi seperti ini.
Para pelaku bisnis pun berusaha keras untuk memperbaiki tingkat penjualan yang
pada saat sebelum pandemi itu mengalami peningkatan namun disaat pandemi datang
ternyata membuat usahanya itu mengalami penurunan dalam penjualannya. Oleh karena
itu, para pelaku bisnis mengubah sistem pemasarannya yang pada awalnya
dilakukan secara konvensional menjadi digital marketing. Selain untuk
memperbaiki tingkat penjualan, para pelaku bisnis melakukan perubahan dalam
sistem pemasaran ini untuk bersaing dengan pelaku bisnis yang lain yang sudah
terlebih dahulu menggunakan sistem digital marketing ini. Di era pandemi
seperti ini masyarakat mempunyai waktu luang yang lebih banyak dibandingkan sebelum
adanya pandemi. Sehingga mereka dapat memanfaatkan waktu luangnya tersebut
untuk bermain media sosial, berbelanja online dan lain sebagai nya.
Digital marketing
tentunya mempunyai beberapa manfaat bagi para pelaku bisnis, yaitu digital
marketing dapat menjangkau pasar secara online. Dengan banyaknya
pengguna internet tentunya memberi kesempatan pada pelaku binis untuk
memperkenalkan produknya kepada publik. Saat ini sebagian besar konsumen lebih
memilih internet atau media sosial untuk mencari produk yang ingin mereka beli.
Ketika konsumen sudah mengenal produk atau jasa yang pelaku binis miliki maka kemungkinan
besar konsumen tersebut akan langsung menghubungi pelaku bisnis tersebut untuk
membeli atau berkonsultasi mengenai produk yang dijual. Selain itu, melalui digital
marketing pelaku bisnis dapat dengan mudah menemukan konsumen sesuai dengan
target yang direncanakan, meningkatkan profit bisnis dan penjualan yang tinggi,
memudahan dalam melakukan evaluasi, dan membuat bisnis terlihat lebih
profesional.
Adapun peran digital marketing dalam membantu pelaku usaha mengembangkan bisnisnya , yaitu mengefektifkan biaya promosi. Digital marketing adalah suatu metode pemasaran yang memanfaatkan teknologi internet sehingga biaya yang dikeluarkan pun menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan metode pemasaran konvensional. Selain itu, digital marketing berperan untuk memudahkan dan menyederhanakan proses bisnis. Untuk melakukan promosi dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana. Pelaku bisnis dapat membuat katalog produk dengan deskripsi produk yang jelas dan tidak perlu memasang produk secara fisik. Dengan demikian, pelaku bisnis tidak memerlukan karyawan yang banyak, cukup beberapa karyawan saja yang bertugas untuk melayani pemesanan dan pengiriman barang. Kemudian digital marketing memfasilitasi interaksi yang lebih baik dengan target pasar. Konsumen merupakan suatu hal yang berpengaruh dalam perkembangan dan kesuksesan suatu bisnis. Dengan digital marketing, memungkinkan terjadinya percakapan melalui dunia maya antara pelaku bisnis dan konsumen pun semakin mudah terjalin. Selain itu, digital marketing dapat memudahkan pengelolaan barang. Dalam menjual produk secara online tentunya akan menjadi lebih mudah dalam mengelola barang, mulai dari melihat stok barang, barang-barang yang banyak diminati oleh konsumen, hingga barang-barang yang sulit terjual.
Dalam menggunakan sistem digital
marketing, ada beberapa faktor mempengaruhi keberhasilan terjadinya
peningkatan volume penjualan di era pandemi covid-19, yaitu pertama, faktor
konten yang menarik. Sebagai pelaku bisnis yang menggunakan sistem digital
marketing sudah sepatutnya membuat sebuah konten yang menarik, kekinian,
dan tidak monoton. Sebuah konten yang ingin di sebarkan ke publik pun perlu
disesuaikan dengan target pasar perusahaan. Jika konten tersebut tidak sesuai
dengan target pasar, maka konten tersebut tidak ada pengaruh nya untuk perkembangan
penjualan. Kedua, menggunakan SEO (Seacrh Engine Optamization), SEM (Search
Engine Marketing), dan Sosial Media Ads. Ketika seorang pelaku bisnis
menggunakan SEO, SEM, dan Sosial Media Ads maka akan memungkinkan sekali untuk
memperoleh tingkat penjualan yang tinggi. Ketiga, strategi copywriting
yang baik. Menerapkan copywriting adalah hal yang dapat mendongkrak
upaya digital marketing yang pelaku bisnis lakukan. Copywriting adalah
sebuah teknik dalam membuat tulisan yang menarik dan persuasif agar dapat
menarik konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Copywriting ini dapat
dilakukan di blog, newsletter hingga iklan di Google ataupun Facebook.
Keempat, bekerjasama dengan influencer. Faktor yang keempat ini sedang
booming sekali di tahun 2020 sampai saat ini. Influencer adalah orang
yang dipilih untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat membeli suatu produk
yang ditawarkan. Influencer yang dimaksud bisa seorang youtuber,
selebgram, artis, dan lainnya. Banyak influencer yang memiliki followers
atau subcribers yang lebih dari 1 juta orang. Sudah banyak para pelaku bisnis
yang bekerjasama dengan influencer dan feedback yang didapatkan pun
sangat baik dan menghasilkan tingkat penjualan produk meningkat. Kelima, memilih
strategi dalam digital marketing yang tepat. Banyak sekali referensi strategi
digital marketing yang terdapat dibuku, ataupun di internet. Untuk memilih
strategi mana yang akan diambil dan dilakukan itu perlu dipikirkan secara
matang.
Menyusun strategi pemasaran produk merupakan hal yang penting dalam meningkatkan penjualan suatu produk. Ketika seorang pelaku bisnis mempunya strategi yang tepat maka produk yang dipasarkan pun akan semakin dikenal konsumen. Untuk itu, terdapat salah satu model perencanaan digital marketing, yaitu SOSTAC (Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Action, Control).
Sistem perencanaan SOSTAC adalah sebuah karya Paul R Smith dan telah dipilih sebagai salah satu dari Top 3 model marketing di dunia oleh para pemberi suara dalam poling the Chartered Institute Of Marketing. Adapun penjelasan mengenai tahapan-tahapan dalam metode SOSTAC yang terdiri dari Situation Analysis, Objective, Strategy, Tactics, Action, dan Control yang akan menjadi dasar untuk menghasilkan perencanaan yang efektif dalam meningkatkan volume penjualan. Tahapan yang pertama pada metode SOSTAC, yaitu situation analysis atau analisis situasi. Tahap ini bertujuan untuk menganalisa situasi dari proses pemasaran yang sedang berjalan pada perusahaan. Perusahaan akan berperan untuk mengumpulkan berbagai informasi dan data-data yang dibutuhkan mengenai kondisi internal dan eksternal perusahaan, sehingga pelaku bisnis tahu kondisi dari perusahaan mereka pada kondisi pasar yang sesungguhnya. Untuk menganalisis situasi internal di dalam perusahaan, pelaku bisnis perlu menggunakan KPI (Key Performance Indicators). KIP ini digunakan untuk acuan indikator dan ada beberapa yang menggunakan KPI untuk menganalisis segala kegiatan online, seperti Enquiries or leads, sales, market share, ROI (Return of Investment), online revenue or service contribution. Kemudian setelah KPI, pelaku bisnis juga perlu untuk membuat analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dalam kegiatan digital marketing di perusahaannya. Tahapan yang kedua, yaitu objectives. Tahapan ini fokus kepada tujuan yang terukur dan realistis yang ingin dicapai melalui strategi yang akan dirumuskan. Dengan pelaku bisnis menentukan tujuan mereka ini akan meningkatkan keuntungan dari digital marketing yang dijalankan. Terdapat 5 jenis tujuan atau 5S (Sell, Serve, Speak, Save, and Sizzle) di dalam digital marketing, seperti sell, yaitu meningkatkan penjualan melalui digital marketing. Lalu serve, yaitu memberikan keuntungan yang lebih kepada para pelanggan. Contohnya dengan mengembangkan produk sesuai dengan keinginan pelanggan. Selanjutnya, yaitu speak. Ini adalah sebuah pendekatan lebih dalam memahami pelanggan dengan melakukan wawancara dan memberikan pertanyaan kepada konsumen secara online. Selain itu, menyediakan fasilitas chat room yang dapat digunakan untuk melakukan chat antara perusahaan dengan pelanggan. Kemudian save, ini adalah bagaimana pelaku bisnis dapat meminimalisir budget pengeluaran perusahaan. Contohnya saja jika masih menggunakan media konvensional. Tentunya cost yang pelaku bisnis miliki itu tidak efisien, karena jika menggunakan media konvensional para pelaku bisnis perlu mengeluarkan biaya untuk sewa toko dan jika pelaku bisnis menggunakan media sosial maka akan meminimalisir jumlah cost yang dikeluarkan. Dengan menggunakan media sosial segala akvitas pemasaran dapat dilakukan secara online seperti dengan membuka online shop di e-commerce ataupun di marketplace lainnya. Selanjutnya, yaitu sizzle. Memperluas jangkauan brand dan penguatan brand image di media sosial. Kemudian tahapan yang ketiga dalam metode SOSTAC, yaitu Strategy. Tahapan strategy adalah cara perusahaan mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan dan diketahui bersama. Perencanaan strategi akan menggunakan metode STOP and SIT. STOP (Segment, Target Market, Online Value Proposition (OVP), dan Positioning). Pembentukan strategi menggunakan SIT (Sequence or Stage, Integration dan Tools.) Strategi-strategi tersebutlah yang merupakan pedoman yang dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lalu tahapan yang ke empat, yaitu Tactics. Taktik merupakan sesuatu yang lebih rinci dan lebih detail dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang akan dilakukan untuk pelaksanaan sebuah strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan digital marketing. Untuk mencapai tujuan tersebut, para pelaku binis dapat menggunakan 7P Marketing Mix yang berfokus pada atribut-atribut kunci yang perlu diperhatikan perusahaan untuk meraih tujuan. 7P Marketing Mix tersebut adalah Product, Price, Place, Promotion, People, Process, dan Partnerships. Kemudian tahapan yang kelima, yaitu Action atau aksi. Pada tahap ini yaitu menjalankan taktik yang telah dirumuskan dalam bentuk aksi yang terukur di lapangan market place yang sebenarnya. Terdapat lima marketing action yang dapat digunakan dalam proses jalannya perencanaan, diantaranya, yaitu traffic building action. Berfungsi untuk menciptakan traffic suatu web site yang menjalankan digital marketing. Kemudian Action to achieve customer response, ini berfungsi untuk mengamati konsumen melalui aktivitas mereka di dalam sebuah situs yang berkonsep digital marketing. Lalu action to gain sales. action to gain sales ini dimana penjualan digital marketing berusaha untuk ditingkatkan agar meningkatkan profit perusahaan. Kemudian fulfilment actions, yang berfungsi untuk mencari berbagai data-data dengan menambah sofware atau hardware yang baru. Dan E-CRM (Electronic Customer Relationship Management) yang berfungsi untuk meningkatkan hubungan antara perusahaan dan pelanggannya dengan baik. Tahapan yang terakhir, yaitu control. Pada tahap terakhir ini merupakan tahapan untuk memeriksa atau mengevaluasi secara berkala apakah action sesuai tujuan perusahaan sudah berhasil atau belum maksimal. Pada tahap ini pelaku bisnis memperhatikan taktik-taktik yang sudah ditetapkan dan lakukan kontrol saat melaksanakan semua taktik tersebut. Hal ini juga dapat disebut Key Performance Indicator (KPI)
Kesimpulan
Dengan menerapkan digital marketing di era pandemi seperti ini,
tentunya akan berdampak baik bagi pelaku bisnis yang baru merintis atau ingin
mengembangkan usahanya. Para pelaku bisnis akan memperoleh peningkatan dalam
penjualannya dikarenakan strategi dalam digital marketing yang mereka
jalani itu baik dan berjalan dengan lancar. Terdapat beberapa faktor
keberhasilan dalam menggunakan digital marketing untuk mencapai
peningkatan volume penjualan bagi pelaku bisnis di era pandemi, seperti faktor
konten yang menarik, menggunakan SEO (Seacrh Engine Optamization), SEM (Search
Engine Marketing), dan Sosial Media Ads, strategi copywriting yang
baik, bekerjasama dengan influencer, memilih strategi dalam digital
marketing yang tepat.
Sumber:
Channel, Dedi Purwana.
2021. “Digital Marketing-Part 1”. https://you.tube/n9yB-KGt_2k.
Diakses pada tanggal 01 April 2021.
Priyandana, Andika.
2016. “Merencanakan Digital marketing dengan SOSTAC”. https://gintong.me/2016/06/07/merencanakan-digital-marketing-dengan-sostac/.
Diakses pada tanggal 01 April 2021.
Samara, El. 2020. “SOSTAC
Sebagai Strategi Digital marketing”.
https://elsamara.id/sostac-sebagai-strategi-digital-marketing/#:~:text=Salah%20satu%20model%20perencanaan%20digital,digital%20perusahaan%20untuk%20pemasaran%20produk.
Di akses pada tanggal 01 April 2021.
We are social. 2021. “Digital
2021: The Latest Insights Into The State of Digital”. https://wearesocial.com/blog/2021/01/digital-2021-the-latest-insights-into-the-state-of-digital.
Diakses pada tanggal 02 April 2021.
Joantchenxz. 2013, “E-Marketing”.
https://yoan682011xx.wordpress.com/2013/03/19/e-marketing/.
Diakses pada tanggal 02 April 2021.
Kompasiana. 2018. “Bagaimana
Digital marketing Dapat Membantu Mengembangkan Bisnis Anda?”. https://www.kompasiana.com/igodigital/5a4c790a16835f21153357b3/bagaimana-digital-marketing-dapat-membantu-mengembangkan-bisnis-anda?page=2.
Diakses pada tanggal 02 April 2021
Kurniawan, Suryadi.
2020. “Digital Marketing: Upaya Jitu Promosi Bisnis [Panduan Terbaru], https://www.niagahoster.id/blog/belajar-digital-marketing/.
Diakses pada tanggal 02 April 2021